Terbukanya hati seseorang,
itu merupakan milik Allah Subhanau wa ta'ala semata.
وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ
"Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya." (Q.S. Yusuf : 103)
Ketika hidayah belum menyapamu,
sanggupkah engkau membelinya?
Masalah hati orang menerima atau tidak, itu adalah Allah SWT semata,
dan tidak ada orang yang campur tangan dalam urusan itu.
Ketika engkau mendambakan hidayah,
sudahkah engkau memintanya?
Empat hal yang dimohon dan diminta oleh Nabi SAW kepada Allah SWT.
"Ya Allah aku mohon kepada Engkau petunjuk, aku mohon kepada Engkau ketaqwaan, aku mohon agar aku mampu menjaga kehormatan diriku, dan aku memohon kepada Engkau ya Allah akan kecukupanku."
Ketika hidayah menyapa hatimu,
maka sanggupkah engkau mempertahankannya?
Sesungguhnya Rasul kita, sholawatullah 'alaihi wassalamu,
telah mengabarkan akan suatu zaman,
akan ada hari-hari kesabaran,
orang yang berpegang kepada agamanya seperti memegang bara api,
ia panas, tapi harus dipegang karena bila ia lemparkan itu menjadi api neraka untuknya.
Ia panas, namun harus segera ia pegang karena itu kebahagiaan untuk hidupnya di dunia dan akhiratnya.
Maka Rasulullah SAW memberikan kabar gembira,
bagi mereka yang kokoh, tegar, memegang sunnah Rasulullah di zaman seperti itu,
beliau bersabda,
"Orang yang berpegang kepada sunnahku di hari itu, mendapatkan pahala 50 sahabat yang mengamalkan sunnah tersebut."
https://www.youtube.com/watch?v=AwAMeQc3vBw